forex trading ,trading,trading forex,belajar,belajar forex,cara trading forex,belajar trading forex,belajar trading,belajar forex pemula,forex online,currency trading,master forex trading, download master forex ,master forex trader,masterforex,forex indonesia,master forex indonesia,master forex broker
Thursday, April 19, 2012
Tuesday, April 17, 2012
3 prinsip dasar untuk memilih EA
EA berjenis scalping hanyalah sekedar memberikan “fatamorgana semu” dimana awalnya terlihat menghasilkan profit (walau sedikit) tetapi hasil akhirnya sudah pasti nyungsep dikarenakan entry yang salah dibiarkan tetap terbuka dengan nilai floating loss yang makin lama makin membesar sehingga nantinya akan memakan habis modal.
Karena itu, bila Anda tertarik dengan sebuah EA, maka PRINSIP PERTAMA yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah ujilah EA tersebut dengan menggunakan backtest.
Gunakan rentang waktu selama mungkin dalam backtest, bila EA tersebut tetap mampu memiliki kinerja yang baik meskipun diuji dalam rentang waktu sampai bertahun-tahun maka EA tersebut KEMUNGKINAN akan baik saat nantinya dilakukan uji coba tahap kedua, yaitu uji coba demo forward test.
PRINSIP KEDUA, jangan pernah yakini sebuah EA sebagus apapun hasil backtest-nya.
Hasil backtest hanyalah sekedar INDIKASI semata. Bila hasil backtest bagus maka dapat disimpulkan bahwa EA tersebut KEMUNGKINAN akan bekerja baik saat nanti diuji dengan demo forward test. Tetapi kalau hasil backtest sudah nyungsep, buat apa capek-capek melakukan forward test :)
Bila telah berhasil menemukan EA yang memiliki hasil backtest bagus, ingat PRINSIP KETIGA: jangan terburu-buru untuk memasang di live trading, tetapi terlebih dahulu lakukan uji coba di demo forward test minimal selama 3 bulan.
Hal ini dimaksudkan untuk menguji kestabilan EA tersebut. Bila selama 3 bulan tetap stabil dan tetap mampu menghasilkan profit, maka barulah dinyatakan layak untuk diuji coba di live trading.
Pahami 3 prinsip dasar untuk memilih EA yang sudah disebutkan diatas agar Anda tidak lagi menjadi yang awam yang mudah dibodohi.
Gunakan rentang waktu selama mungkin dalam backtest, bila EA tersebut tetap mampu memiliki kinerja yang baik meskipun diuji dalam rentang waktu sampai bertahun-tahun maka EA tersebut KEMUNGKINAN akan baik saat nantinya dilakukan uji coba tahap kedua, yaitu uji coba demo forward test.
PRINSIP KEDUA, jangan pernah yakini sebuah EA sebagus apapun hasil backtest-nya.
Hasil backtest hanyalah sekedar INDIKASI semata. Bila hasil backtest bagus maka dapat disimpulkan bahwa EA tersebut KEMUNGKINAN akan bekerja baik saat nanti diuji dengan demo forward test. Tetapi kalau hasil backtest sudah nyungsep, buat apa capek-capek melakukan forward test :)
Bila telah berhasil menemukan EA yang memiliki hasil backtest bagus, ingat PRINSIP KETIGA: jangan terburu-buru untuk memasang di live trading, tetapi terlebih dahulu lakukan uji coba di demo forward test minimal selama 3 bulan.
Hal ini dimaksudkan untuk menguji kestabilan EA tersebut. Bila selama 3 bulan tetap stabil dan tetap mampu menghasilkan profit, maka barulah dinyatakan layak untuk diuji coba di live trading.
Pahami 3 prinsip dasar untuk memilih EA yang sudah disebutkan diatas agar Anda tidak lagi menjadi yang awam yang mudah dibodohi.
volume
Dalam
trading saham, perubahan volume memiliki pengaruh besar dikarenakan
pasarnya tersentralisasi yaitu hanya pada sebuah bursa. Sehingga apabila
terjadi peningkatan volume yang cukup signifikan maka sudah dapat
dipastikan bahwa akan terjadi perubahan pada harga saham tersebut. Hal
ini dikarenakan peningkatan volume merefleksikan adanya kepentingan pada
seluruh trader untuk saham tersebut.
Sedangkan dalam forex, volume tidak begitu berpengaruh.
Hal ini dikarenakan dalam forex tidak ada pasar yang tersentralisasi.
Perubahan volume yang terpantau di Metatrader hanyalah volume transaksi
yang terjadi pada broker yang kita gunakan, sedangkan perubahan volume
pada broker lain tidak diketahui dikarenakan tidak adanya bursa sentral
yang mengkompilasi data transaksi seluruh broker seperti halnya dalam
trading saham.
Tuesday, April 3, 2012
Strategi Treding
Sebagai
trader, Anda harus dalam keadaan siaga setiap saat, objektif, dan
memiliki pandangan luas akan medan tempur. Jangan membatasi diri dengan
hanya menggunakan platform charting yang disediakan broker anda.
Usahakan memiliki 2 atau 3 charting software lain, anggap saja seperti
anda mendapat "second opinion". Karena jika hanya terpaku pada platform
yang berasal dari broker tertentu, anda tidak tahu
apakah suatu gerak harga dimanipulasi atau hanya mengejar stop, dimana
gerak tersebut tidak sejalan dengan gerak market pada umumnya.
Platform dari broker anda hanya digunakan untuk menempatkan order,
tetapi strategi dan analisa harus berasal dari platform yang anda
temukan paling objektif dan tidak bias. Walaupun kita tidak memiliki
cukup dana untuk menggunakan Reuters, atau Bloomberg Professional, masih
ada beberapa platform yang layak untuk dijadikan second opinion.
Trading Record
Kebanyakan
individual trader enggan melaporkan kecurangan sekiranya ada, karena
tidak memiliki catatan trading yang rinci. Trading record sangat berguna
untuk menjadi alat bukti saat anda merasa "dikadali", order yang tidak
dipenuhi semestinya, atau log trading anda dihilangkan.
Kasus-kasus seperti ini banyak terjadi, konon info yg pernah saya dengar salah satunya menimpa seorang trader dari Iran
yang mampu mengelola modal awal sebesar US$ 100 menjadi US$ 8,000 dalam
waktu seminggu pada Desember 2008 lalu. Brokernya tidak mengakui profit
yang dibuat, dan berupaya menghilangkan record file transaksi.
Beruntung trader Iran tersebut menyimpan log file dari platform MT4 dan
menjadikannya alat bukti, sehingga broker tidak berkutik dan memberikan
seluruh profit serta modal awal kepada kliennya itu. Jadi ada baiknya
anda membuat copy secara berkala dari log file yang ada pada platform
trading anda dan menyimpannya pada folder lain. Selain itu upayakan
untuk selalu mengambil screenshoot setiap kali entry/exit, cause you
never know when you need it most.
Sunday, April 1, 2012
Teknik Memasang Stop Loss
· Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan / loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.
Salah satu teknik yang banyak digunakan oleh
beberapa trader yang sukses adalah dengan memindahkan Stop Loss ke tingkat
break event point / impas setelah harga bergerak sesuai dengan open posisi.
Trailing stop merupakan cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengunci
profit yang sudah Anda dapatkan.
Berikut adalah 2 trading tips yang dapat
digunakan dalam menentukan Stop Loss:
Two-Day Hi/Lo Method>>>Teknik
ini banyak digunakan oleh para fund manager. Penerapan dari teknik ini adalah
dengan menempatkan Stop Loss kira-kira 10 pips di atas 2-day-high ataupun
2-day-low pada dua hari sebelumnya. Teknik ini lebih cocok digunakan oleh para
long term trader yang mempunyai jumlah capital yang besar.
Support & Resistance>>>Jika
suatu harga menembus support / resistance level, maka support ini berubah
menjadi resistance dan ini berlaku sebaliknya. Anda dapat menempatkan Stop Loss
20 pips dibawah support level, atau 20 pips di atas resistance level. Teknik
ini biasa digunakan juga oleh para intraday trader.
Sekali lagi, Stop Loss merupakan salah satu cara
untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading
kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita
banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan / loss yang
besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.
Semoga bermanfaat!
Subscribe to:
Posts (Atom)