w

Friday, March 30, 2012

ARTI PERGERAKAN GRAFIK


ARTI PERGERAKAN GRAFIK/ CHART

Untuk mata uang yang Base Currencynya USD (USD/JPY, USD/CHF, USD/…)
- Bila grafiknya bergerak naik. hal tersebut menunjukkan mata uang USD sebagai basenya sedang dalam keadaan menguat dan mata uang pembandingnya (contoh: JPY, CHF) adalah kebalikannya yaitu melemah, sehingga bila grafik USD/JPY bergerak naik itu berarti mata uang Jepang yen sedang melemah terhadap USDollar dan USDollar sedang menguat terhadap mata uang Jepang yen.

- Bila grafiknya bergerak turun, hal tersebut menunjukkan mata uang USD sebagai basenya sedang dalam keadaan melemah dan mata uang pembandingnya (contoh JPY, CHF) adalah kebalikannya yaitu menguat, sehingga bila USD/CHF bergerak turun itu berarti mata uang Swiss Franc sedang menguat terhadap USDollar dan USDollar sedang melemah terhap mata uang Swiss Franc.

Untuk mata uang yang base currecynya bukan USD(EUR/USD,GBP/USD)

- Bila grafiknya bergerak naik hal tersebut menunjukkan mata uang USD sedang dalam keadaan melemah dan mata uang basenya (contoh: EU, GBP) adalah kebalikannya yaitu menguat, sehingga bila grafik GBP/USD bergeraki naik itu berarti mata uang USDollar sedang melemah terhadap Poundsterling, dan Poundsterling sedang menguat terhadap USDollar.

 - Bila grafiknya bergerak turun hal tersebut menunjukkan mata uang USD sedang dalam keadaan menguat dan mata uang basenya (contoh: EUR, GBP) adalah kebalikannya yaitu melemah, sehingga bila grafik EUR.USD bergerak turun itu berarti mata uang USDollar sedang menguat terhadap Euro, dan Euro sedang melemah terhadap USDollar.
 Semoga Bermanfaat.                       

Friday, March 23, 2012

Berikut gambaran beberapa titik kritis:


SL
Margin Level 200%
Margin Level 100%
Margin Level 50%

Margin level dibawah 200% sebenarnya sudah menunjukkan bahwa account sudah dalam kondisi kritis dan perlu dilakukan reaksi penyelamatan sesegera mungkin. Tetapi kebanyakan masih saja tidak bereaksi.

Saat margin level mencapai dibawah 100% atau disebut juga sebagai margin call, kondisi account sebenarnya sudah dalam keadaan “koma” nyaris tewas.

Begitu margin level mencapai dibawah 50% atau disebut juga sebagai stop out maka satu per satu entry akan di close secara otomatis oleh broker dikarenakan modal tidak lagi mencukupi .

Nah, dari gambaran titik kritis diatas terlihat jelas bahwa peringatan bahwa kondisi account sudah dalam situasi yang berbahaya terjadi beberapa kali.

Dari fakta ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tidak memiliki risk management.

Saturday, March 3, 2012

FOREX SEBAGAI INVESTASI ATAU PROFESI ?

Dalam bisnis Forex Trading ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang Trader dan ke semuanya ini akan kembali pada psikologis trading. Ada beberapa hal yang mendasari seseorang terjun dalam bisnis ini, diantaranya :

I. Trading Sebagai Investasi

Apabila anda memperlakukan Trading di Forex Trading sebagai alat investasi, maka anda sudah berada di jalur yang benar. Dimana anda tidak di tuntut untuk mencukupi kebutuhan hidup anda dari hasil trading.

Apabila anda berada pada fase ini, dimana anda bisa mengelola bisnis Forex Trading sebagai investasi. Anda hanya tinggal belajar dan lebih memantapkan sistem trading anda dan memahami pola Money Management dengan baik. Karena hanya dengan pengelolaan Money Management yang baik dan benar anda akan mampu mengembangkan Investasi anda.

II. Trading Sebagai Profesi / Trading untuk Kebutuhan Hidup

Apabila bisnis Forex Trading akan dijadikan  sebagai pilihan profesi oleh anda, maka ada beberapa hal yang harus di penuhi :

1. Kecukupan Modal Investasi

Hal ini sangat menentukan masa depan trading anda, apabila modal yang anda investasikan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup anda, maka bisnis anda tidak akan berlangsung lama karena anda tidak akan bisa menggunakan pola Money Maagement karena apabila memperlakukan pola trading sesuai dengan Money Management yang anda tetapkan maka hasilnya tidak akan mampu menutupi kebutuhan hidup anda.

Seperti apakah money management yang baik itu ?

Ada beberapa pandangan yang memberikan contoh Money Management, kita ambil simpelnya saja  misalkan menentukan Money Management dengan Rato 1:1000 (artinya setiap posisi harus mampu menahan floathing Loss sampai 1000 pip).Contoh :

Anda Menginvestasikan modal sebesar $100 tapi beban dan kebutuhan hidup anda $500 setiap bulan. 

Apabila kondisinya seperti diatas, maka sudah dipastikan Money Management akan sulit di terapkan, apabila anda menggunakan ratio 1:1000 maka untuk open posisi anda harus menggunakan lot sebesar 0.01 ($0.1 per pips) dimana setiap hari anda harus mengejar profit sebanyak 250 pip untuk mendapatkan $25.

kalaupun pakai ratio 1:500 anda masih harus mengejar profit 125 pips, dan itu pasti sangat sulit untuk dilakukan akhirnya kebanyakan trader melakukan spekulasi dalam bisnis ini, karena mengejar target tersebut akhirnya dalam trading sudah tidak logis lagi dan berusaha untuk mengejar profit tersebut walaupun dgn kondisi harus over lot.

Akhirnya muncullah sifat GREEDY (Serakah) dan pola MM tidak akan bisa diterapkan.
Memang bukan hal yang mustahil dalam bisnis forex bisa mencapai profit ratusan bahkan sampai ribuan persen per bulan. Tetapi kalaupun tercapai kira-kira akan mampu bertahan berapa lama trading dengan pola MM yang High Risk ?

Terutama pemula yang baru mengenal forex  banyak yang ingin menjadikan forex sebagai profesi dan mengharapkan bisnis ini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena menghasilkan uang di forex serasa mudah bahkan bisa melebihi pendapatan di tempatnya kerja. Namun yang perlu diperhatikan adalah sejauh mana kekuatan MM yang anda miliki dalam trading selama ini, bisa jadi apabila trading anda menggunakan High Risk dalam pengelolaan MM nya mungkin saja itu krena faktor keberuntungan.

Apapun bisa terjadi dalam forex Maka siapkanlah modal investasi yang cukup apabila anda memilih bisnis forex untuk profesi anda sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup.